Apa Itu Buku Monograf? Simak Tips Menulis & Mencetaknya!

Buku Monograf

Buku monograf semakin dibutuhkan di tengah tuntutan publikasi ilmiah yang kian tinggi, terutama bagi dosen dan peneliti. Sayangnya, tak semua media publikasi mampu menampung kedalaman riset secara utuh. Jurnal internasional sangat selektif, prosiding pun seringkali hanya menyentuh permukaan.

Akibatnya, banyak karya ilmiah yang sebenarnya layak justru tidak terpublikasi dengan baik. Minimnya pemahaman tentang buku monograf, mulai dari struktur, penulisan, hingga cara mencetaknya membuat potensi akademik terhambat begitu saja.

Melalui Artikel ini, Anda akan mengenal lebih dalam tentang apa itu buku monograf, bagaimana menyusunnya, dan bagaimana mencetaknya secara profesional agar layak dipublikasikan secara akademik.

Apa Itu Buku Monograf?

Buku monograf adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan pembahasan mendalam dan komprehensif tentang satu topik atau subjek tertentu.

Berbeda dengan buku teks umum yang mencakup banyak topik secara luas, monograf berfokus pada hasil penelitian orisinal, analisis kritis, atau gagasan baru yang dikembangkan secara terperinci oleh seorang atau beberapa penulis.

Publikasi ini umumnya ditujukan untuk kalangan akademisi, peneliti, atau profesional di bidang terkait. Fungsinya sebagai media penting untuk diseminasi ilmu pengetahuan, pengembangan teori, atau sebagai referensi utama dalam disiplin ilmu tertentu.

Karakteristik Buku Monograf

Untuk mengenal lebih jauh, berikut adalah karakteristik utama yang membedakan buku monograf dari jenis publikasi lainnya.

1. Berasal dari Hasil Penelitian

Sumber utama isi buku monograf adalah hasil penelitian orisinal yang dilakukan oleh penulisnya, biasanya dari kalangan dosen atau peneliti. Publikasi ini menjadi bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek penelitian.

2. Digunakan Dosen untuk Mengajar dan Meneliti

Dari segi penggunaan, buku monograf sangat relevan bagi dosen sebagai materi pengajaran dan referensi penelitian. Karya ini dapat menjadi pegangan komprehensif saat mengajar mahasiswa, serta sumber rujukan berharga untuk pengembangan penelitian lanjutan.

3. Gaya Penyajian Formal

Sebagai publikasi ilmiah, gaya penyajian dalam buku monograf adalah formal dan mengikuti kaidah penulisan ilmiah.

Penggunaan istilah-istilah teknis atau ilmiah sangat umum dan diperbolehkan, mengingat target pembacanya adalah kalangan dosen dan peneliti yang memang memahami konteks tersebut.

4. Memenuhi Batas Minimal Jumlah Halaman

Salah satu karakteristik penting lainnya adalah pemenuhan batas minimal jumlah halaman. Mengacu pada PO PAK Tahun 2019, buku monograf wajib memiliki setidaknya 40 halaman.

5. Diterbitkan dan Ber-ISBN

Penerbitan buku monograf harus dilakukan secara resmi, baik melalui penerbit umum, penerbit perguruan tinggi, maupun pihak lain yang relevan. Keharusan ini memastikan buku memiliki International Standard Book Number (ISBN) dan terdaftar di Perpustakaan Nasional.

6. Dapat Dijadikan Rujukan

Karakteristik terakhir dan tak kalah penting adalah kemampuannya untuk dijadikan rujukan oleh akademisi lain.

Buku monograf yang terbit dapat menjadi sumber referensi valid bagi peneliti lain dalam melakukan studi atau menyusun karya tulis ilmiah.

Baca juga: Buku Standar Dikti: Format, Isi, dan Cara Cetaknya

Struktur dan Isi Buku Monograf

Setelah tau karakteristiknya, selanjutnya mengetahui susunan dan isi dari buku monograf akan membantu Anda memahami struktur standar dari karya ilmiah ini.

1. Bagian Awal

Bagian awal buku monograf memuat informasi fundamental yang mengenalkan karya kepada pembaca. Bagian ini dimulai dengan sampul depan yang menampilkan judul, nama penulis, dan logo penerbit, diikuti oleh halaman judul yang mengulang informasi serupa.

Selanjutnya, ada halaman hak cipta yang melindungi kepemilikan intelektual, serta prakata atau kata pengantar dari penulis yang menjelaskan tujuan penulisan atau ucapan terima kasih.

Terakhir, bagian awal dilengkapi dengan daftar isi yang terperinci, dan daftar tabel, gambar, atau lampiran untuk memudahkan navigasi pembaca.

2. Bagian Inti (Batang Tubuh)

Bagian inti merupakan jantung dari buku monograf adalah tempat pembahasan utama disajikan secara mendalam.

Dimulai dengan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka teoritis yang menjadi landasan.

Kemudian, inti pembahasan terbagi menjadi beberapa bab yang mengulas topik secara terperinci, seringkali berdasarkan hasil penelitian orisinal penulis.Bagian ini ditutup dengan kesimpulan yang merangkum seluruh poin penting dari pembahasan.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir buku monograf berfungsi sebagai pelengkap dan referensi bagi pembaca. Di bagian akhir, Anda akan menemukan daftar pustaka atau referensi yang memuat semua sumber yang dikutip dalam penulisan buku.

Jika diperlukan, glosarium berisi penjelasan istilah-istilah khusus, dan indeks yang membantu pembaca menemukan kata kunci penting beserta nomor halamannya.

Terakhir, lampiran dapat disertakan untuk data pendukung atau informasi tambahan yang relevan tapi tidak dimasukkan dalam bagian inti.

Tips Menulis Buku Monograf yang Berkualitas

Menulis buku monograf yang berkualitas membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang matang. Yuk, simak 5 tipsnya! 

1. Pilih Topik yang Spesifik dan Original

Pastikan topik yang Anda pilih memiliki cakupan yang jelas dan spesifik, serta menawarkan kebaruan atau perspektif unik. 

Sebuah topik yang terlalu luas akan sulit Anda bahas secara mendalam dalam format monograf. Selain itu, keaslian gagasan atau hasil penelitian Anda akan menjadi daya tarik utama bagi pembaca.

2. Lakukan Riset Mendalam dan Komprehensif

Dasar dari buku monograf adalah riset yang kuat dan data yang akurat. Luangkan waktu yang cukup untuk mengumpulkan semua informasi relevan, baik dari literatur, data primer, maupun wawancara. Kelengkapan riset akan memperkuat argumen dan validitas temuan Anda.

3. Struktur yang Logis dan Koheren

Susun kerangka buku Anda dengan alur yang logis, mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan. Setiap bab harus mengalir secara mulus ke bab berikutnya untuk memastikan argumen dan pembahasan saling berkaitan.

4. Gaya Bahasa Formal dan Akademis

Pertahankan gaya penulisan yang formal, objektif, dan akademis sepanjang buku. Hindari penggunaan bahasa percakapan atau bias pribadi, ya!

Itulah penjelasan lengkap mengenai buku monograf, mulai dari pengertian, karakteristik, hingga perannya dalam dunia akademik. Kini Anda tentu lebih memahami pentingnya buku ini, terutama bagi dosen dan peneliti yang ingin meningkatkan rekam jejak ilmiahnya.

Namun, sayang sekali jika buku yang sudah Anda susun dengan matang justru tampak tidak profesional hanya karena proses dalam mencetak buku ini dilakukan dengan sembarangan. Salah format, margin yang tidak rapi, atau hasil cetak yang buram bisa menurunkan kredibilitas naskah Anda di mata institusi.

Agar naskah monograf Anda benar-benar siap untuk didistribusikan atau dinilai sebagai karya akademik, pastikan mencetaknya di tempat yang paham standar pencetakan buku akademik.

Anda bisa langsung konsultasi dengan tim BU Printing & Packaging. Kami siap membantu memastikan buku monograf Anda tampil profesional, rapi, dan siap menunjang reputasi ilmiah Anda.

Dapat disimpulkan, buku monograf adalah karya ilmiah yang sangat penting bagi dunia akademik. Semoga panduan ini membantu Anda dalam memahami dan memulai perjalanan penulisan monograf Anda sendiri.

Kontributor :

Artikel pertama kali ditulis oleh Farijihan Putri, kemudian diperbarui dan disempurnakan oleh Hanif Tsabitul Asmi.

Picture of Hanif Tsabitul Asmi

Hanif Tsabitul Asmi

Hanif Tsabitul Asmi adalah seorang profesional di bidang digital marketing dengan ketertarikan khusus pada Search Engine Optimization (SEO), content marketing, dan copywriting.

Bagikan Artikel Ini
Scroll to Top