Penerbitan vs Percetakan: Mana yang Anda Butuhkan?

Perbedaan penerbitan dan percetakan

Pernahkah Anda berpikir bahwa penerbitan dan percetakan itu sama? Kalau iya, Anda tidak sendirian. Banyak orang, bahkan yang sudah lama berkecimpung di dunia penulisan, percetakan, atau bisnis buku, masih sering keliru membedakan keduanya.

Sekilas, keduanya memang terlihat mirip dan saling terhubung dalam proses menghasilkan buku atau produk cetak lainnya.

Tapi jika ditelusuri lebih dalam, penerbitan dan percetakan sebenarnya memiliki fungsi dan peran yang sangat berbeda. Satu bergerak di ranah pengelolaan konten dan manajemen karya, sementara satunya lagi fokus di aspek teknis produksi cetak.

Agar tidak salah paham, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara penerbitan dan percetakan. Mulai dari definisi, tugas masing-masing, hingga contoh situasi yang tepat kapan Anda sebaiknya menggunakan jasa penerbit atau cukup percetakan saja.

Apa itu Penerbitan?

Penerbitan adalah proses pengolahan dan penyebaran karya tulis kepada masyarakat luas. Di dalamnya mencakup banyak tahapan penting, mulai dari seleksi naskah, editing, layout atau tata letak, desain cover, pengurusan ISBN dan hak cipta, hingga strategi distribusi dan pemasaran.

Secara sederhana, penerbit bertindak seperti “produser” dalam dunia buku. Mereka menilai kualitas naskah, menentukan kelayakan pasar, mempercantik tampilan buku, dan akhirnya mendistribusikannya ke toko-toko atau platform digital agar bisa dibaca oleh banyak orang.

Penerbit tidak hanya mengurus isi buku, tapi juga legalitas dan strategi komersial. Oleh karena itu, penerbitan adalah proses menyeluruh dari awal hingga karya itu tersedia untuk publik.

Apa Itu Percetakan?

Sementara itu, percetakan adalah proses produksi fisik. Percetakan bertugas mengubah file digital, seperti naskah buku, desain brosur, atau katalog menjadi media cetak nyata seperti buku, majalah, poster, atau kemasan.

Percetakan tidak terlibat dalam penilaian isi. Mereka hanya mencetak sesuai permintaan klien, baik itu individu, perusahaan, atau penerbit. Tugas mereka adalah memastikan file siap cetak diproduksi dengan akurat dan berkualitas, dari mulai pilihan bahan, warna, hingga teknik finishing.

Bisa dibilang, jika penerbitan adalah dapur kreatif, maka percetakan adalah pabrik produksinya. Keduanya saling melengkapi, tapi tugas dan tanggung jawabnya sangat berbeda.

Perbedaan Utama Antara Penerbitan dan Percetakan

Mari kita uraikan perbedaan paling mendasar antara penerbitan dan percetakan dari berbagai sisi. Ini penting agar Anda bisa menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

1. Fokus Utama Proses

Penerbitan berfokus pada sisi kreatif, mulai dari penyusunan isi, penyuntingan, layout, hingga promosi. Penerbit berpikir tentang konten, pesan, dan siapa pembacanya.

Sebaliknya, percetakan fokus pada aspek teknis. Mereka tidak peduli isi tulisan Anda, tapi lebih kepada bagaimana mencetaknya secara presisi. Mulai dari jenis kertas, teknik cetak, resolusi, hingga finishing. Semua hal tersebut adalah ranah mereka.

2. Tanggung Jawab Terhadap Isi

Penerbit bertanggung jawab terhadap kualitas dan validitas isi. Mereka akan menyunting, memberi masukan, bahkan menolak naskah jika dirasa tidak layak terbit atau mengandung pelanggaran hak cipta.

Di sisi lain, percetakan tidak punya wewenang untuk mengubah atau mengoreksi konten. File yang Anda berikan akan dicetak sebagaimana adanya. Jadi jika ada kesalahan di dalamnya, tanggung jawabnya tetap di pihak pengirim file.

3. Aspek Legal dan Hak Cipta

Penerbit mengurus segala bentuk legalitas karya: pendaftaran ISBN, pengurusan hak cipta, dan izin edar. Mereka bertanggung jawab memastikan karya tersebut terdaftar resmi dan dapat dijual di toko buku atau platform digital.

Sedangkan percetakan tidak mengurus hal-hal legal. Kalau Anda ingin cetak buku dengan ISBN, tapi tanpa melalui penerbit, Anda harus mengurus legalitas itu sendiri. Percetakan hanya bertugas mencetak sesuai permintaan, tanpa campur tangan dalam aspek hukum.

4. Tujuan Akhir Produk

Tujuan penerbitan adalah menghadirkan karya tulis ke pasar, agar bisa dibaca oleh sebanyak mungkin orang. Fokusnya ada pada publikasi dan distribusi, baik fisik maupun digital.

Disisi lain, percetakan hanya bertujuan untuk mencetak produk secara fisik. Entah untuk dijual, digunakan secara internal, dibagikan secara gratis, ataupun hanya sebagai arsip, semua itu tergantung pemesan.

5. Hubungan dengan Penulis/Klien

Penerbit membina hubungan jangka panjang dengan penulis. Mereka akan berdiskusi sejak tahap naskah mentah, memberikan panduan, dan ikut dalam proses peluncuran hingga promosi.

Percetakan bekerja dengan sistem order-based. Klien mengirim file, memilih spesifikasi, bayar, lalu cetak. Relasinya bersifat transaksional dan lebih cepat, tanpa keterlibatan kreatif.

Baca juga: Cara Cetak Buku 1 Eksemplar dengan Kualitas Profesional

Kapan Harus ke Penerbitan dan Kapan ke Percetakan?

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk pergi ke penerbitan, dan kapan harus ke percetakan? Anda bisa memilih penerbitan jika ingin naskah Anda dikembangkan secara profesional, mulai dari editing, layout, desain, hingga pemasaran.

Ini cocok jika Anda ingin menjangkau pasar lebih luas dan menjadikan karya Anda punya daya jual di toko-toko buku atau platform digital.

Tapi kalau Anda sudah punya file siap cetak, misalnya untuk kebutuhan seminar, keperluan pribadi, bisnis, atau komunitas maka percetakan adalah pilihan yang tepat. Anda tinggal serahkan file, pilih jenis kertas dan finishing, lalu cetak sesuai jumlah yang dibutuhkan.

Contohnya, jika Anda ingin mencetak buku kenangan reuni, modul pelatihan internal, atau katalog produk, semua itu tidak perlu proses penerbitan dan cukup dicetak langsung di percetakan.

Setelah memahami perbedaan waktu yang tepat untuk ke penerbitan atau ke percetakan, langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah memilih percetakan yang benar-benar berkualitas. Karena sebagus apa pun naskah atau desain Anda, kalau hasil cetaknya kurang maksimal, kesan profesionalnya bisa hilang.

Untuk itu, simak panduan lengkapnya dalam 10 Tips Memilih Percetakan Buku untuk Hasil Terbaik agar Anda dapat memilih jasa cetak sesuai kebutuhan dan budget.

Bisakah Cetak Buku Tanpa Penerbit?

Tentu saja, Anda bisa mencetak buku tanpa melalui penerbit. Proses ini sering disebut sebagai self-publishing atau penerbitan mandiri. Artinya, Anda sebagai penulis juga bertindak sebagai penerbit. Anda sendiri yang mengurus editing, layout, desain cover, ISBN (jika dibutuhkan), dan tentu saja — proses cetaknya.

Self-publishing memberi Anda kebebasan total, baik secara isi, desain, harga, dan distribusi. Cocok untuk penulis yang ingin merilis karya secara mandiri, tanpa harus mengikuti standar kurasi penerbit besar.

Namun, tentu Anda akan menghadapi berbagai tantangan, seperti dalam hal waktu, tenaga, dan mungkin biaya yang lebih untuk mengatur semuanya.

Tapi jangan khawatir! Dengan bantuan percetakan profesional seperti BU Printing & Packaging, proses cetak buku mandiri Anda bisa jadi jauh lebih mudah dan hasilnya tetap profesional.

Itulah perbedaan mendasar antara penerbitan dan percetakan. Meski sama-sama penting dalam proses lahirnya sebuah karya cetak, keduanya punya tanggung jawab dan fungsi yang berbeda. Penerbit membantu Anda mengemas karya agar layak edar, sementara percetakan membantu Anda mewujudkan karya itu dalam bentuk fisik.

Jika Anda sudah punya naskah siap cetak dan ingin hasil akhir yang rapi, berkualitas, dan sesuai standar industri, Anda bisa memanfaatkan layanan cetak buku dari BU Printing & Packaging. Prosesnya fleksibel, kualitasnya terpercaya, dan sangat cocok untuk kebutuhan self-publishing maupun percetakan komersial.

Kontributor :

Artikel pertama kali ditulis oleh Farijihan Putri, kemudian diperbarui dan disempurnakan oleh Hanif Tsabitul Asmi.

Picture of Hanif Tsabitul Asmi

Hanif Tsabitul Asmi

Hanif Tsabitul Asmi adalah seorang profesional di bidang digital marketing dengan ketertarikan khusus pada Search Engine Optimization (SEO), content marketing, dan copywriting.

Bagikan Artikel Ini
Scroll to Top