Pernahkah Anda merasa bingung saat ingin menerbitkan buku untuk keperluan akademik, tetapi tidak yakin apakah buku Anda memenuhi standar yang diakui kampus?
Masalah ini sering dialami oleh dosen, penulis ilmiah, dan penerbit yang belum memahami apa itu buku standar Dikti. Padahal, tanpa mengikuti pedoman yang tepat, buku Anda bisa saja tidak dianggap sah sebagai bahan ajar atau referensi resmi di perguruan tinggi.
Nah, supaya Anda tidak salah langkah, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang buku standar Dikti, mulai dari jenis, format penulisan, hingga kriteria bukunya. Yuk, pahami semua poin pentingnya sebelum Anda mulai menulis atau mencetak buku akademik!
Daftar Isi
ToggleSekilas Tentang Buku Standar Dikti
Buku standar Dikti adalah buku ajar atau referensi yang memenuhi kriteria dan pedoman yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk digunakan di perguruan tinggi.
Buku ini memiliki struktur penulisan, kualitas konten, serta format penerbitan yang sesuai standar agar materi mudah dipahami mahasiswa dan dapat dijadikan acuan resmi dalam pembelajaran.
Selain itu, buku standar Dikti juga berfungsi untuk memastikan keseragaman kualitas materi ajar di berbagai kampus di Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan kredibilitas penulis dan penerbit, serta mendukung pengakuan karya ilmiah di tingkat nasional.
Jenis-Jenis Buku Standar Dikti
Berikut adalah kategori buku yang termasuk dalam buku standar Dikti:
1. Buku Ajar
Buku ajar disusun sesuai capaian pembelajaran pada mata kuliah tertentu. Ditulis dengan bahasa semi-formal dan dilengkapi dengan latihan soal, studi kasus, atau refleksi materi. Cocok digunakan langsung dalam proses perkuliahan.
2. Buku Monograf
Berbeda dari buku ajar, monograf berisi pembahasan mendalam tentang satu topik khusus. Disusun berdasarkan hasil penelitian penulisnya, biasanya digunakan sebagai referensi lanjutan oleh dosen dan mahasiswa pascasarjana.
3. Buku Referensi
Buku referensi mencakup cakupan ilmu yang lebih luas dan komprehensif. Umumnya digunakan untuk memperkaya literatur dalam bidang tertentu dan ditulis oleh pakar dengan spesialisasi yang kuat.
4. Buku Diktat
Bersifat ringkas dan praktis, buku diktat seringkali disusun oleh dosen berdasarkan materi kuliah yang diajarkan. Meski tidak seformal buku ajar, buku ini tetap bermanfaat untuk mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan.
5. Modul
Modul adalah materi ajar mandiri yang disusun secara sistematis, lengkap dengan instruksi, evaluasi, dan tujuan pembelajaran. Biasanya digunakan untuk mendukung pembelajaran berbasis tugas atau mandiri.
Format Buku Ajar, Monograf, dan Referensi Sesuai Standar Dikti
Setiap jenis buku memiliki format standar tersendiri. Berikut adalah ketentuan format berdasarkan jenis buku standar Dikti:
1. Buku Ajar
Buku ajar adalah jenis buku yang disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan digunakan langsung oleh mahasiswa dalam kegiatan belajar.
Format penulisannya meliputi:
- Ukuran kertas minimal 15,5 cm x 23 cm
- Font Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5
- Jumlah halaman minimal 200 halaman (tidak termasuk halaman i, daftar pustaka, lampiran, glosarium, dan indeks)
Buku ini harus sistematis, mudah dipahami, dan mencerminkan isi pembelajaran yang dibutuhkan dalam satu mata kuliah.
2. Buku Monograf
Berbeda dengan buku ajar, buku monograf merupakan karya ilmiah tunggal yang membahas topik tertentu secara mendalam, khususnya hasil penelitian.
Dari segi format, inilah yang perlu Anda perhatikan.
- Ukuran kertas minimal 15,5 cm x 23 cm
- Margin atas, bawah, kiri, dan kanan masing-masing 2 cm
- Font Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5
- Tebal minimal 60 halaman di luar halaman i, daftar pustaka, lampiran, glosarium, dan indeks
Selain itu, buku ini harus menunjukkan kedalaman analisis, serta menyajikan unsur-unsur hasil penelitian sesuai pedoman penulisan yang berlaku di lingkungan akademik.
3. Buku Referensi
Jika Anda menulis buku yang membahas sebuah bidang ilmu secara menyeluruh, maka buku referensi adalah pilihan yang tepat.
Format penulisan buku referensi meliputi:
- Ukuran kertas minimal 15,5 cm X 23 cm
- Margin 2 cm di setiap sisi
- Font Times New Roman ukuran 12 dan spasi 1,5
Buku jenis ini memiliki cakupan konten yang lebih luas dan menyajikan teori maupun konsep dari berbagai sumber. Sehingga, jumlah minimal halamannya adalah 80 dan digunakan untuk mendukung pembelajaran maupun penelitian secara umum
Baca juga: Cetak Buku: Panduan Lengkap, Jenis, dan Tips Memilih Percetakan Terbaik
Kriteria Buku Standar Dikti yang Baik
Untuk memastikan buku Anda sesuai dengan buku standar Dikti, pastikan memenuhi kriteria ini:
1. Format dan Penampilan
Format dan penampilan menjadi salah satu aspek penting dalam penyusunan buku. Struktur penulisan harus sesuai pedoman Dikti dan tersusun rapi dari awal hingga akhir. Selain itu, tampilan buku yang profesional akan meningkatkan kredibilitas penulis di mata pembaca.
2. Isi dan Substansi
Selanjutnya, buku standar Dikti harus memiliki isi dan substansi yang berkualitas. Materi yang disampaikan perlu relevan dengan bidang keilmuan serta mendukung capaian pembelajaran.
Di samping itu, setiap bab harus Anda susun secara logis agar mudah dipahami oleh dosen maupun mahasiswa.
3. Aspek Penerbitan
Dari segi penerbitan, buku harus diterbitkan oleh penerbit resmi yang terdaftar sebagai anggota IKAPI. Dengan begitu, buku memiliki ISBN dan status terbitan resmi yang diakui.
Buku juga perlu didistribusikan secara luas, baik secara online maupun offline agar mudah diakses pembaca.
4. Aspek Bahasa
Penggunaan bahasa juga menjadi salah satu kriteria penting. Gunakan bahasa Indonesia baku sesuai EYD, tetapi tetap komunikatif. Buku akademik tidak harus kaku, yang penting informatif dan mudah dipahami pembaca.
5. Kelengkapan
Terakhir, buku standar Dikti perlu dilengkapi elemen pendukung. Daftar pustaka yang lengkap dan jelas wajib Anda cantumkan untuk mendukung kredibilitas materi.
Selain itu, disarankan menambahkan glosarium untuk menjelaskan istilah sulit dan indeks untuk memudahkan pembaca mencari informasi tertentu.
Itulah penjelasan lengkap mengenai buku standar Dikti, dari pengertian, jenis, format, hingga kriterianya. Sekarang Anda sudah lebih siap untuk menulis dan menerbitkan buku yang sesuai standar.
Namun, semua persiapan akan sia-sia jika proses pencetakannya dilakukan sembarangan. Percetakan yang tidak memahami standar Dikti bisa mengacaukan format, margin, atau kualitas cetakan, dan itu bisa membuat buku Anda ditolak.
Agar hasil akhir benar-benar mencerminkan buku yang profesional dan sesuai ketentuan Dikti, akan jauh lebih aman jika Anda berkonsultasi lebih dulu dengan tim yang memang paham seluk-beluk pencetakan buku standar Dikti.
Anda bisa langsung Konsultasi bersama tim BU Printing & Packaging. Kami siap membantu memastikan buku Anda tidak hanya terlihat rapi, tetapi juga memenuhi standar akademik yang dibutuhkan.